Selasa, 12 Agustus 2014

Trip ke Gunung Gede

Sekilas dulu tentang informasi Gn.Gede 

Gungung Gede merupakan sebuah gunung yang mempunyai keadaan alam yang unik dan khas, sehingga katanya dijadikan sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat peneliti sejak lama. Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung,diantaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae). 

Gunung yang berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir pada 1977 dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara. Gn.Gede juga menjadi objek wisata yang menarik wisatawan domestik dan internasional. Beberapa objek yang menarik untuk dikunjungi di Gn.Gede ini diantaranya, Telaga Biru, Air terjun Cibeureum, Air Panas, Kandang Batu dan Kandang Badak, Puncak dan Kawah Gunung Gede dan Alun-alun Suryakencana. (sumber wikipedia) Kembali ke kisah Trip ke Gunung Gede, saya sebagai penghuni kaki gunung ini (Gn.Gede maksudnya) tak terlalu sering pergi kesana, malah kalo dihitung masil dalam lingkup 5 jari, disana terdapat Puncak Gede dan Alun-alun Suryakencana yang terkenal dengan Bunga Edelweis (Bunga Abadi). nah sebelum melakukan pendakian, kita wajib melakukan registrasi terlebih dahulu, bisa langsung ke TKP atau online di booking.gedepangrango.org. Pintu masuk ke Gn.gede bisa melalui Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana, Sukabumi. 

Rabu (18/9) jam 4 sore, Andri (ane nih...), Cecep, Ohel, pepey, Rere, dan bayu pun baru start berjalan menuju Gn. Gede dari pos awal Cibodas. sore banget emang... itu dikarena persiapan yg serba dadakan, sehingga watu pun sedikit,,, tapi show must go on.... Jalan menanjak memang sangat melelahkan, namun cukup terobati dengan pemandangan yang indah. Sekitar dua jam berjalan kita pun memutuskan istirahat, sambil meremas mie instan yang saling berbut... hehe ma'lum persediaan sedikit dan seadanya, begitu seterusnya. Rasa lelah, letih dan kusut hahaha..terlihat dari semua pendaki. Sesama pendaki salin menyapa, minimal "ayo semangat", "lanjut", "semangat - semangat", "misi bang", "misi om", "misi cin.. (oops ko jadi cin sih), yaa.. pokoknya saling kasih support lah.
 


 Rasa lelah pendakian tak membuat kami berputus asa untuk mencapai puncak, tapi sebelum mencapai puncak sekitar pukul 10 malam kami isntirat dan mendirikan tenda sekitar sungai air panas. dan sekitar pukul 7:00 kita pun melanjutkan perjalanan dan tiba di kandang badak sekitar jam 10:00... dengan muka lelah.. kaki bergetar kami melanjutkan perjalan dan sampailah di puncaknya tepat jam 11:00. MasyaAllah, pemandangan yang luas yang sangat indah telah membuat kami takjub. Sungguh indah......MasyaAllah...... 

  


Tak lama setelah kita mencapai puncak, persiapan melanjutkan petualangan turun gunung pun dilakasanakan. karena waktu untuk kita menetap sudah hampir habis.... akhirnya kita turun pada jam 13:00 ya.. walaupun terasa belum puas menikmati keindahan kita pun diharuskan langsung turun pulang, rute pulang kita adalah ke Cibodas. Dua jam jalan menurun, kita pun akhirnya sampe turunan curam, saking curamnya, trek tersebut dilengkapi tali. Para pendaki biasanya menyebut trek itu adalah "Tanjakan Setan", karena posisi kita turun, boleh kah kami sebut "Turunan Setan" hehee... jujur, kaki kanan ku gemetar saat melewati turunan setan itu, tapi Alhamdulillah kami bisa melewati trek itu dengan selamat. Alhamdulillah kita pun tiba di Cibodas dengan selamat, namun keesokannya kaki pegal bangeut. 



Sungguh pendakian ke puncak gunung yang sangat berkesan dan indah. Rasa ingin kembali ke Puncak Gede atau ke gunung-gunung lain ada di hati saya, hehe.. ayo kita ke gunung. Sedikit tips, bawa banyak makan dan minum, jangan sampai kelaparan dan kehausan. Bawa jaket tebal, biar ga kedinginan. dan yang terakhir, jangan BUANG SAMPAH SEMBARANGAN, BAWA SAMPAH ANDA KEMBALI KE BAWAH. Jujur saya kangen dengan indahnyaalam disana.

Selasa, 27 Agustus 2013

Kehampaan Jiwa


Pernahkah sobat mengalami kejenuhan dalam hidup..??
itulah perasaan yang pernah dan mungkin masih saya alami sekarang
Jiwa yang terasa kosong itulah yang membuat kita rapuh...
Serasa tak ada harapan untuk hidup... (ya… ibaratnya hidup segan mati tak mau)
Tapi ya… nasi sudah menjadi bubur....
Yang penting gimana caranya kita mengolah bubur itu menjadi suatu kenikmatan...
Kita tinggal tambahin bumbu, sayur dan irisan ayam goreng mungkin...?!
Itu akan menambah rasa yang lebih lezat dari pada kita biarkan bubur itu menjadi hambar
rasanya... malah jadi bubur spesial
Yach...
Seperti kehidupan yang juga butuh pembaruan...
Mari Qta rubah pola hidup kita agar tidak monoton dan menjenuhkan...
Isilah kekosongan jiwa Qta dengan suatu renungan...
Untuk intropeksi diri apa yang menjadi tujuan dari hidup Qta...
Jangan biarkan jiwa Qta kosong tanpa tujuan...
Jangan sia siakan waktu tanpa ada gunanya...
Lakukanlah apa yang menjadi kebahagiaan untuk hidup Qta...
Dan optimislah tanpa pantang menyerah...
Karena hidup itu perjuangan dan hidup itu indah...

Merenungi Kekurangan Diri


Andai kita bisa lebih melihat apa yang ada dalam diri kita, baik itu kekurangan, aib kita sendiri, bahkan kelebihan kita dari orang lain. Kita pasti takkan mungkin disibukkan dengan memperhatikan  kekurangan dan aib orang lain. Sederhana saja. Kebalikannya, jika kita jeli dan banyak sibuk dengan kekurangan dan aib orang lain, kita pasti akan sulit meraba dan melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Satuju ???

ketika saya melaksanakan shalat jum'at tadi siang, ada rasa yang bercampuran dalam dada (sedih, marah, malu, dan takut). karena orang yang shalat di sebelah kiri saya dia tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap, tangan kanan dan kirinya tidak ada, serta badannya pun kerdil.

Sedih : karena saya berpikir, bagaimana jika saya berada di posisinya? apakah saya mampu untuk sabar & menerima keadaan yang seperti itu?

Marah : saya teringat sama orang normal yang berada diluar mesjid, yang masih sibuk dengan hal-hal duniawinya padahal adzan sudah dikumandangkan...

Malu : kita terlalu banyak meminta. terkadang kita suka sibuk meminta kepada-Nya untuk menutupi kekurangan kita dengan kesempurnaan sesuai yang kita harapkan. tanpa sadar kita sudah lebih sempurna dari orang lain.

Takut : “Setiap jiwa bertanggung jawab apa yang diperbuatnya,” demikian arti firman Allah dalam surat Al Muddatsir ayat 38. Apa yang telah saya perbuat oleh kedua tangan ini? mungkin orang yang tidak memiliki tangan, lebih sedikit dosanya dibanding kita yang memilikinya.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Muhammad:31)



Dua ayat diatas, kita bisa mengetahui tentang cobaan yang Allah berikan, semata-mata karena Allah ingin memberitahu dan menjadikan kita seseorang lebih bijak dan bersabar, cobaan itu perlu untuk rohani kita, karena, bila manusia tidak pernah mengalami cobaan satu kalipun, orang itu sulit untuk memahami arti hidup.
Banyak dari saudara kita ataupun kita sendiri terlahir dengan kekurangan baik fisik maupun kekurangan rohani,
Kebanyakan dari kita berfikir bahwa orang-orang tersebut lebih buruk daripada kita disini, dari hal potensi maupun lainnya, kita merasa lebih unggul, pernahkan kita berfikir dan merasa bilamana Allah SWT memberikan posisi mereka kepada kita, tahankah kita? tabahkah kita?, mereka diberi sabar yang luar biasa dalam menjalankan hidup, belum tentu kita bisa menyamai kesabaran mereka saat kita berada di posisi mereka.
Di tengah kekurangan kita, percayalah, Allah menyimpan rahasia yang indah di tengah kekurangan kita, tinggal bagaimana kita menanggapinya dan berfikir.
Mari kita berfikir, dengan segala kekurangan yang kita punyai cobalah kita untuk terus maju dan tidak melihat ke belakang lagi, karena jika kita menanamkan suatu usaha dengan sungguh-sungguh, percayalah bahwa Allah akan memberika buah yang manis dari usaha keras kita,walaupun kekurangan kita menghambatnya.

Pesan dari saya, "Janganlah berfikir negatif dari kekurangan kita, tetapi berfikirlah tentang apa yang bisa kita buat dengan kekurangan kita".
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)



Senin, 26 Agustus 2013

RENUNGAN SISA KEHIDUPAN

Detik-detik menjelang ulang tahunku ini, aq sempat berfikir “telah aq gunakan untuk apa hidup ini?”, banyak sekali dosa yang telah aq perbuat, banyak sekali nikmat yang telah aku ingkari. Banyak.... banyak... dan masih banyak lagi hal negativ lainnya yang telah aq perbuat. (La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin)
Kita sebagai manusia, kita hidup di masa kini. Ada yang bilang masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah anugerah dan masa depan adalah misteri. Misteri Seperti apa? Tak ada seorang pun yang tahu.
Kita sebagai manusia hanya bisa berdo’a dan menjalaninya dengan rasa ikhlas dan sabar. Smoga sisa hidupku ini bisa bermanfaat, berkah, dan amalku menjadi bekal untuk hidup di alam sana. Semoga semua do’a terjawab, semoga mimpi-mimpi terwujud, semoga pintu kebahagiaan terbuka. AMIN ya rabb....

MERENUNG
MERENUNG

Who am I

Kita adalah lakon bagi diri kita masing-masingSemoga tiap pertemuan kita dalam hidup ini
Menjadi pertemuan yang penuh hikmah dan manfaat
Mampu beriktiyar dengan ihktiyar yang shahih, ada contohnya dari rasulullah
Dan sekiranya ujian, ujian yang meluluskan dan berakhir manis diakhirnya
Dan kelak sebagai hamba-hamba yang beruntung
Allah memberi amanah pada diri kita untuk hal yang tiada sia-sia
Kita layak menjadi orang besar
Sebesar hati kita yang Allah tiada sedetikpun mencopotnya dari raga
Sebesar peranan diri kita dalam kehidupan ini
Kita begitu berharga, begitu berharga jua bagi kehidupan sekitar kita
Mari berpikir dan berlapang seluas samudera
Kita kafilah penuh muatan
Bercengkrama tentang tugas dan kebenaran
Mata kita api, hati bukan sekedar lautan
Kita begitu berharga, sebesar apa yang Allah amanahkan pada diri kita
"Tiada yang melebihi kebesaran dan kemaha-agungan Allah"
Berikan apa-apa yang terbaik bagi diri kita, pada orang-tua kita, pada orang-orang sekitar
kita
Buktikan khusnuddhan mereka
Buktikan kita sebagai selayaknya seorang hamba..

SANG PENGELUH



Diri ini hanya bisa merencanakan dan berusaha untuk mewujudkannya, sementara Allah-lah yang menentukan. Apa yang dianggap sebagai jalan yang terbaik, belum tentu juga yang terbaik menurut Allah. Sebagai seorang hamba, rasanya diri ini merasa justru lebih banyak mengeluh daripada mensyukuri segala nikmat-Nya.

Kemauan dan ketidak puasan yang berlebihan atas keadaan diri tidak diimbangi oleh rasa syukur terhadap curahan Rahmat-Nya yang terus mengalir tiada henti.

Kejadian-kejadian terakhir ini membuat saya banyak merenung. Hal-hal yang tadinya saya kira baik menurut saya, ternyata malah membuat saya semakin mundur selangkah demi selangkah. Ditambah keterangan yang sempat teman saya kirim melalui sms.

  • ketika kita mengeluh: tak mungkin, Allah menjawab : jika Allah berkehendak, cukup berkata jadi... maka jadilah (Q.S Yasin 82)
  • ketika kita mengeluh: saya terlalu lelah, Allah menjawab : Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu (Q.S. An-Naba:9)
  • ketika kita mengeluh: saya tak mampu, Allah menjawab : Allah tidak membebankan sesuatu pada seseorang melaikan sesuai dengan kemampuannya (Q.S. Al-Baqarah : 286)
  • ketika kita mengeluh: saya stress, Allah menjawab : hanya dengan mengingat Allah, maka hati menjadi tenang (Q.S. Ar-Ra'du : 28)
  • ketika kita menggerutu: tak ada gunanya, Allah menjawab : maka barang siapa mengerjakan amal kebaikan seberat dzarah, niscaya ia akan melihat kebaikannya (Q.S. Al-Zalzalah : 7)

Ya Allah, Ampuni hamba-Mu ini yang telah mencoba mendahului takdir-Mu dengan rasa keyakinan yang terlalu berlebih.
Hamba telah mengkufuri segala nikmat yang telah Engkau berikan dengan segala keluhan.. keluhan dan keluhan.
Tapi Engkau tak sedikitpun memutus Rahmat-Mu yang Maha Luas.

Maha Suci Engkau sebagai Pemilik Jiwa Ini,,

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

"Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imron: 8)

Maha Benar Engkau dengan segala Firman-Mu.
Subhanallah.. Subhanallah.. Subhanallah..
"Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imron: 8)
Beranda

 

Followers

 

Text

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger